Welcome to My Blog... Keluarga besar daus-arrafi.blogspot.com or cafebebas.net.tf mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 67 tahun dan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H, Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Masukan Nama Penyanyi / Judul Lagu

Senin, 28 Februari 2011

Pembelajaran Berbasis Komputer, “Mencari format pembelajaran masa depan”.

Suatu saat sekolah bukanlah gedung dengan bangku berjejer, yang dipenuhi dengan siswa-siswa yang dikatakan baik ketika standar indeks prestasi mencapai 4,0. ketika kepatuhan dan kerajinan menjadi patron sikap baik yang menghasilkan keluaran yang tersenyum terhadap penindasan, robot-robot pekerja, intelektual tukang, tanpa kesadaran transenden dan humanis. Sekolah bukan lagi rutinitas belajar senin sampai sabtu, datang, duduk, diam, ngantuk, dan pulang. Rutinitas membosankan yang mengasyikkan, sekolah yang mengajar siswa menjadi pemalas, penganjur kesadaran magis dan kesadaran naif.Sekolah bukan lagi tempat guru menjadi orang tercerdas dengan segudang ceramah retorik, yang menjadikan dirinya Tuhan dengan kitab standar kebaikan dan standar kecerdasan berada ditangannya. Sekolah dengan kurikulum tersusun rapi yang jauh terhadap realitas alam nyata, sekolah yang dijadikan dagangan mahal dan hanya diperuntukkan bagi kaum elite borjuis.
Pembelajaran Manusiawi
Menurut Freire pembelajaran seharusnya berlangsung dengan sistem pembelajaran hadap masalah (problem based learning) yang sangat ditekankan pada prinsip dialog untuk penyadaran. Metodologi pendidikan Freire ditekankan pada metode dialogis yaitu suatu metode pencarian kebenaran ilmiah bersama dalam suatu forum dialogis dengan prosedur human relations. Menurut freire tujuan utama pendidikan adalah membawa manusia pada tahap yang dinamakan konsientisasi yaitu proses dimana manusia mendapatkan kesadaran yang terus semakin mendalam tentang realitas kultural yang melingkupi hidupnya dan akan kemampuannya untuk merubah realitas itu.
Dalam praktik belajar dan mengajar Freire memperlihatkan teori praktis konsientisasi dalam perubahan paradigma belajar dan mengajar. Belajar dipahami sebagai keseluruhan proses menjadi sadar akan situasi konkrit dimana seseorang hidup, memahami bagaimana situasi itu muncul, bagaimana mengubahnya, dan lalu bertindak mengubahnya. Secara singkat belajar menurut Freire adalah suatu proses aktif dimana peserta didik diberikan kesempatan mendirikan bangunan pengetahuannya sendiri, guru atau pendidik hanya menjadi fasilitator atau mediator dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses belajarnya.
Sedangkan mengajar dimaknai sebagai suatu usaha untuk membangun dan mengelolah lingkungan yang mengarahkan terciptanya sutu proses belajar yang baik bagi peserta didik. Mengajar bukanlah proses verbalistik dimana pengajar menyampaikan materi dengan ceramah yang sangat retorik atau menggurui pelajar akan suatu teori yang sangat berbeda dengan apa yang dihadapi dalam lingkungan sosial, proses mengajar seperti ini menurut Freire sama dengan proses profaganda yang busuk. Pengajar yang berhasil adalah mereka yang sanggup menciptakan proses dialogis dengan pola timbal balik terhadap materi yang dipelajari. Tujuan utama pendidikan dan pembelajaran adalah proses pemanusiaan manusia.
Komputer dan Pembelajaran
Komputer sebagai refresentasi paling terdepan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan mesin serba bisa yang dapat diterapkan pada lini kehidupan apapun. Komputer dapat dijadikan sebagai sekretaris pribadi yang tidak saja mampu menyusun dan mengingatkan jadwal-jadwal pekerjaan dengan teratur dan baik akan tetapi juga tidak akan pernah lelah dan bosan mendampingi Anda. Seperti itu juga dalam pendidikan, komputer dapat dijadikan sebagai pendidik yang tidak pernah lelah dan bosan, tidak pernah bertindak kasar, dan senantiasa ceria. Dengan teknologi komputer dapat diciptakan suatu karakter yang sangat lembut dan senantiasa melindungi, tidak pernah mengeluarkan kata-kata kasar dan keras, walau se-bodoh atau se-tulalit apapun Anda. Selain itu komputer dapat memberikan pembelajaran yang sangat interaktif dengan dukungan animasi, simulasi, warna, dan suara serta penggunaan multimedia yang memungkinkan pembelajaran berlangsung dengan nyaman dan memudahkan otak dalam mengolah informasi.
Dalam pembelajaran berbasis komputer dikenal beberapa istilah atau metode yang sering digunakan salah satunya yaitu distance learning atau pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan komputer yang tersambung dengan jaringan sedunia atau web (internet). Untuk membayangkan pembelajaran tersebut dapat diberikan analogi seperti ini, Pembelajaran berlangsung melalui medium komputer. Guru mengajar didepan komputer pada suatu tempat yang lain, siswa atau mahasiswa berada ditempat yang berbeda. Pembelajaran terjadi secara live namun virtual, materi-materi pelajaran didapatkan dengan melakukan penjelajahan secara virtual pada situs-situs yang menyediakan materi-materi yang dibutuhkan. Hal menarik dari kesemua ini adalah pembelajaran berlangsung tanpa tekanan dari sistem sekolah maupun pribadi guru. Lebih menyenangkan dan murah.
Untuk kata terakhir kita perlu pembahasan lebih lanjut. Coba bayangkan sistem sekolah yang setidaknya membutuhkan gedung dan mekanisme-mekanisme fisik pelengkap lainnya. Yang dibangun dan dipagari dengan tinggi, membuat benteng pemisah antara lingkungan masyarakat dengan sekolah itu sendiri. Dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa setiap mahasiswa membutuhkan dana Rp 12.000.000/mahasiswa/semester (Bakri:2005, dialog terbuka FT UNM) dalam melakukan pembelajaran. Bandingkan dengan pembelajaran berbasis komputer yang hanya membutuhkan biaya akses internet Rp. 5000/siswa/bulan (Purbo, 2004), dengan kata lain hanya akan membutuhkan dana 30.000/siswa/bulan untuk interaksi, selebihnya ditentukan sendiri dari penguluaran-pengeluaran pribadi. Keuntungan lain juga dapat dilihat dengan efesiensi waktu serta kapasitas pelajar yang dapat ditampung.
kita belajar tidak lagi dibawah tekanan sistem sekolah, tidak lagi dibawah tekanan kaum guru yang sangat otoriter. Semua materi pelajaran dapat diperoleh dengan mudah hanya dalam beberapa detik, perpustakaan-perpustakaan besar dapat dijelajahi, orang-orang terkenal dapat kita hubungi dengan mudah, dan lebih penting semua itu dapat dilakukan dengan menyenangkan, lebih murah, dan berlangsung dalam suasana yang human relation. Pertanyaan yang muncul bagaimana dengan faktor kedekatan, interaksi sosial, dan segalanya yang berada dalam domain afektif pembelajaran ? itu akan kita jawab pada metode praktis dibawah.
Akan tetapi disamping hal-hal baik diatas komputer juga memiliki banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, sehebat apapun komputer, Ia tetap hanya sebuah mesin yang tidak berperasaan. Sejahat-jahatnya seorang guru, setidaknya Ia masih bisa mengerti perasaan Anda, komputer berbeda Ia tidak mampu mengerti perasaan Anda jika tidak diberikan input tentang perasaan Anda. Komputer hanya mampu menanggapi (memproses) hal-hal (masukan) yang didapatkannya dan tanggapan (keluaran) yang diberikan sangat bersifat mekanistis tergantung program yang digunakan dan diinputkan.
Bagi Meier dalam buku Accelerated Learning menggunakan komputer dalam pembelajaran terdapat beberapa kekurangan, antara lain: (1) Komputer cenderung mengisolasi, (2) Komputer cenderung membuat orang pasif secara fisik, (3) Komputer cenderung hanya cocok dengan satu gaya belajar, (4) Komputer cenderung berdasar media dan bukan berdasar pengalaman. Akan tetapi kekurangan-kekurangan tersebut bukan tidak dapat dipecahkan dan diminimalkan.
Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Komputer
Berangkat dari dasar-dasar teori Freire tersebut, dan pengkajian kita tentang komputer diatas menyisakan beberapa pertanyaan yang perlu dirumuskan jawabannya dalam bentuk praktis untuk pembelajaran masa kini yang tidak hanya membebaskan akan tetapi juga menyenangkan dan murah meriah. Akan tetapi sebelum merumuskan pertanyaan, kita simpulkan terlebih dahulu kelebihan komputer dalam pembelajaran dan kemudian kita lihat kekurangan-kekurangannya agar pembahasan berlangsung dengan menarik.
Kelebihan:
  1. Dari segi pengolahan informasi, penyampaian materi, dan data-data komputer jauh lebih unggul. Hal ini karena komputer memiliki kemampuan multimedia. Kemampuan men-simulasi dan animasi terasuk didalamnya.
  2. Murah meriah dan menghindarkan tekanan psikologis dan fisik juga merupakan salah satu keunggulan komputer dalam pembelajaran.
  3. tidak kenal lelah dan bosan merupakan keunggulan yang lain.
  4. Efesiensi waktu, hal ini dapat dibuktikan karena pembelajaran berbasis komputer dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun sesuai waktu yang telah disepakati bersama.
  5. Defenisi mengajar bagi komputer tentu di defenisikan oleh pembuat program (programer) yang tidak lain merupakan pengolahan atau pengontrolan lingkungan untuk memungkinkan pembelajaran berlangsung dengan baik. (defenisi atau sisi praktisnya dapat berubah tergantung programer, tetapi yang terbaik adalah sebagaimana defenisi diatas).
  6. Bagaimana dengan defenisi belajar?, yah belajar tentu harus dipahami sebagai proses memberikan kesempatan sebesar-besar-nya bagi peserta didik untuk melakukan eksplorasi terhadap materi yang disampaiakan. (lebih jelasnya akan diuraikan dalam pembahasan metode).
Nah sekarang kekurang-kekurangan pembelajaran berbasis komputer:
  1. Hal pertama adalah komputer memiliki kekurangan yang besar pada sisi afektif, interaksi sosial, dan dunia nyata.
  2. Kekurangan kedua adalah bagaimanapun komputer hanya mesin dan tidak berperasaan hingga segalanya berpulang pada programer.
  3. Keburukan selanjutnya adalah tidak tersedianya perangkat penyaring informasi dan data-data buruk lainnya semisal fornografi dan sebagainya.
Pertanyaan yang tersisah adalah bagaimana menggunakan komputer untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal ?. pertanyaan kedua adalah bagaimana cara menutupi atau setidaknya meminimalkan kekurangan-kekurangan komputer ? , dan pertanyaan besar lainnya adalah bagaimana dengan sisi dialogis freire?.
Pertanyaan pertama adalah bagaimana menggunakan komputer untuk mendapatkan hasil yang maksimal?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut lebih mudah dengan mengubah pertanyaannya dengan, “mampukah komputer menjadi atau melebihi guru dalam mengajar untuk ranah kognitif dan psikomotorik?”. Jawabnya adalah sangat mampu. Komputer dapat menciptakan pembelajaran yang baik dengan mengolah dan mengontrol serta memberikan intruksi-intruksi (perintah-perintah) pembelajaran dengan menarik. Ibarat seorang guru komputer memiliki kemampuan retorik yang lebih hebat dalam penyampaian informasi. Dengan komputer dapan dibuat program pembelajaran yang interaktif dengan dukungan multimedia untuk memudahkan pengolahan informasi oleh otak. Dalam dunia komputer itu bisa-bisa saja dan mudah serta menarik. Tersedia beberapa software yang dapat digunakan misalnya Macromedia Flash, macromedia director, swish, dan beberapa program program lainnya. Kemampuan program-program diatas adalah menghadirkan efek simulasi tiga dimensi dengan dukungan perangkat multimedia.
Contoh konkritnya, perhatikan kasus berikut: untuk melaksanakan praktikum kimia tentang reaksi uranium dan oksigen dalam peledakan bom atom (tentu hal ini tidak dapat dipraktekkan) dengan pembelajaran berbasis komputer, hal tersebut dapat disimulasikan dan divisualisasikan dan bisa dinikmati hanya dengan klik-klik, selain itu anda dapat mengetahui dengan cepat kerugian dan efek yang ditimbulkan, hal lain anda juga dapat mengeksplorasi materi tersebut sedalam-dalamnya dengan melakukan percobaan-percobaan dengan nilai-nilai unsur reaksi kimia yang berbeda juga dilengkapi dengan warna, suara, dan interaktifitas yang tinggi. Pertanyaan selanjutnya pada sesion ini adalah lalu apa yang dilakukan dan harus dimiliki oleh pembelajar ?, jawabnya adalah Anda tinggal memiliki motivasi belajar yang tinggi dan sikap kritis, lihat dan dengarkan apa yang disampaikan lalu jalankan instruksinya dan kemudian berikan kritikan atau manfaatkan sikap kritis anda terhadap segalanya dan sadari jika itu hanyalah dunia virtual. Jangan takut Ia tak akan marah, bosan, atau bereaksi apapun se-bodoh dan se-tulalit apapun Anda.
Pertanyaan kedua, bagaimana cara menutupi atau meminimalkan kekurangan-kekurangan komputer?, atau kita ubah pertanyaannya mampukah komputer menjadi guru ranah afektif ?. jawabnya, tentu tidak mampu. Lalu apa yang dapat dilakukan dalam meminimalkan kekurangannya?. Metode yang dipakai adalah dengan melakukan kelompok-kelompok belajar dan menempatkan komputer tidak lebih sebagai media. Hingga tetap dibutuhkan guru akan tetapi dengan status yang lain sebagaimana dalam teori pembelajaran konvensional. Guru menjadi programer atau pembuat program pembelajaran dengan menyajikan terlebih dahulu teori-teori materi dengan dukungan multimedia, memberikan masalah dan memperlihatkan atau menunjukkan hal-hal atau dukungan-dukungan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Guru menjadi teman diskusi siswa dalam menyelesaikan masalah. Kesempatan sebesar-besarnya diberikan kepada siswa untuk menyelesaikan pembelajaran. Ingat hal tersebut berlangsung tidak disekolah dalam artian ruang tetapi berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Guru mengajar dirumahnya atau ditempat manapun yang disepakati, siswa juga seperti itu. Masing-masing guru memberikan pelajaran pada spesifikasi keilmuannya. Tidak ada kurikulum baku yang menindas dan tidak sepadan dengan dunia nyata. Dan semuanya berjalan dengan dialogis dalam interaksi human relation.
Bayangan Sekolah Masa Depan
Ada sebuah komunitas masyarakat dengan struktur sosial yang terlepas dari penindasan dan ketertindasan dipenuhi dengan interaksi sosial yang manusiawi, kehidupan yang baldatun tayyibatun warabbun ghafur. Pengajaran tentang ilmu diberikan oleh guru-guru yang tidak terlembagakan. Tidak ada gedung sekolah yang ada hanyalah laboratorium dan perpustakaan. Pengajaran tentang ilmu tersedia dilaboratorium baik virtual maupun dunia nyata, buku-buku referensi terdapat diperpustakaan. Terserah Anda memilih cabang ilmu yang diinginkan. Misalnya, Anda memilih untuk mempelajari ilmu elektronika, dengan itu Anda akan diberikan data tentang struktur keilmuan atau pembelajaran yang harus anda lewati berikut orang-orang yang dapat anda hubungi untuk membimbing dan mengarahkan pembelajaran Anda. Data-data tersebut didapatkan secara on-line lewat internet dengan biaya akses gratis. Setelah pembelajaran Anda selesaikan, untuk mendapat pengakuan (semacam gelar) buatlah karya dan pertahankan didepan penguji. Guru adalah mereka yang diakui dan memiliki tingkat kecerdasan intelektual, emosional, dan spritual yang teruji dan juga diakui, Dia bisa saja berada di belahan bumi manapun karena semua telah terhubung dengan internet interaksi dilakukan secara on-line. Guru berkewajiban membimbing siswanya dan siswa berhak atas bimbingan akan tetapi berkewajiban mematuhi aturan-aturan yang disepakati.
Oleh : Jayadi DT.*
Penulis adalah *Bendahara Umum KBM FT UNM 2000/2001
*Sekretaris Umum HIMANIKA FT UNM 2001/2002
*Ketua Umum HIMANIKA FT UNM 2002/2003
*Ketua Bidang I BEM FT UNM 2003/2004
*MSO UKM LKIMB 2004/2005

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes